Seringkali terjadi, perencanaan keuangan atau financial planning diaplikasikan secara sadar maupun tidak saat seseorang mulai memasuki dunia kerja. Apalagi bagi mereka para pemilik bisnis, pengaturan terhadap arus kas mempengaruhi terlaksananya suatu tujuan terhadap target maupun waktu tertentu. Perlu diingat bahwa berbagai rencana masa depan tentunya harus diimbangi dengan aksi nyata. Jika sebuah tujuan hanya sebuah angan-angan belaka tanpa ada realisasi apapun maka tidak akan tercapai 1 tujuan saja. Sepenting apapun suatu target harus dilakukan upaya secara maksimal. Selain itu, apapun rencana yang berkaitan dengan bisnis maupun pribadi perlu memiliki target waktu tertentu. Dengan demikian, ada batasan atau pedoman dalam melakukan berbagai tindakan untuk mencapai situasi serta kondisi pada tahap tertentu. Berbagai upaya harus dioptimalkan. Hal tersebut merupakan sebuah tujuan yang jelas dari perencanaan keuangan untuk membantu setiap orang mencapai tujuan tertentu. Tanpa adanya aksi maka tidak akan tercapai gol sedikitpun. Perencanaan keuangan jangka panjang maupun pendek mesti disusun sedemikian rupa dengan realistis agar lebih mudah mewujudkannya. Berikut ini Qoala berikan cara melakukan perencanaan keuangan jangka panjang agar terlaksana. Sumber Foto Kanyapak Lim Via Shutterstock Financial planning atau biasa disebut perencanaan keuangan merupakan suatu strategi untuk menyusun dana pribadi maupun bisnis dengan tujuan yang sudah terencana. Meskipun terbangun konsep secara jelas demi memperoleh tujuan dalam jangka waktu tertentu sebagai acuannya. Selain itu, untuk proses perencanaan di bidang pembiayaan bertujuan untuk menyederhanakan berbagai arus keluar masuknya uang serta aset dalam rumah tangga. Penyederhanaan tersebut dimaksudkan supaya tercapai batasan jelas dalam setiap tindakan demi mencapai tujuan awal. Sehingga, financial planning sendiri adalah rencana jangka panjang yang akan terus dilakukan oleh setiap manusia tanpa terkecuali. Sepanjang manusia tersebut hidup maka keuangan harus diatur sedemikian rupa agar tercapai kestabilan antara pemasukan dengan pengeluaran tanpa terjadi defisit. Sederhananya, perencanaan keuangan tidak hanya mengacu pada pemilik usaha. Manajemen yang baik terkait keluar masuk uang juga harus dikuasai oleh para pribadi demi kepentingan sendiri. Terutama bagi ibu rumah tangga yang bertugas untuk mengelola kas keluarga. Sebisa mungkin ketika menyusun perencanaan harus menyediakan dana darurat untuk menghadapi berbagai situasi. Berbagai situasi seperti sakit dan harus dirawat atau kecelakaan lainnya akan tertangani secara baik apabila terdapat dana cadangan. Untuk diingat, penting atau tidaknya perencanaan keuangan pribadi bisa kamu pertimbangkan dari manfaat-manfaat yang dapat diperoleh. Idealnya, merencanakan keuangan itu dimulai sejak usia muda. Mengapa harus di usia muda? Semakin cepat kamu melakukan perencanaan, semakin cepat tujuan-tujuan keuangan tercapai. Agar semakin jelas pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang, berikut ini manfaat-manfaat yang bisa diperoleh. Manfaat-manfaat perencanaan keuangan pribadi Memastikan dana pensiun selama hari tua nanti. Mengatur kekayaan yang dimiliki yang nantinya menjadi warisan. Mempersiapkan dana pernikahan ataupun mengantisipasi pembagian harta kalau harus bercerai. Mempersiapkan dana buat kelahiran anak, adopsi, hingga pendidikan. Mempersiapkan dana buat menghadapi krisis keuangan. Menentukan alokasi dana buat perawatan orang tua berusia lanjut atau anak cacat. Mengantisipasi hal-hal yang diinginkan semisal kematian. Memastikan tersedianya dana pendidikan sendiri. Memastikan ketersediaan dana buat memulai bisnis. Memiliki dana darurat. Dengan semua manfaat-manfaat tersebut, apakah kamu masih menyepelekan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang, terutama selagi muda? Selagi masih sempat, rencanakan keuanganmu sekarang. Tentukan tujuan yang pengin dicapai dan aturlah pengeluaran sebaik-sebaiknya. Tujuan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Sumber Foto yanatul Via Shutterstock Membuat perencanaan keuangan dapat membantumu dalam mewujudkan tujuan jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Terlebih ketika berumah tangga pengaturan ini sangat dibutuhkan. Sebagai informasi, di bawah ini merupakan beberapa tujuan pengaturan siklus keuangan 1. Mengalokasikan Keuangan Tujuan utama dari perencanaan keuangan jangka panjang adalah untuk mengalokasikan keuangan pribadi maupun bisnis yang dijalankan. Dengan membuat daftar perencanaan keuangan, maka keuangan milik perusahaan akan dialokasikan untuk membiayai segala kepentingan yang dapat memiliki manfaat dalam lini perusahaan. Begitupun untuk kebutuhan pribadi, perencanaan keuangan bisa membantumu untuk membuat daftar prioritas kebutuhan. Perencanaan keuangan seperti ini juga akan mengontrol setiap pos-pos anggaran yang tidak terlalu penting atau sifatnya dapat ditunda. Sehingga kestabilan keuangan bisnis maupun pribadi tetap terjaga. 2. Melindungi Aset Dengan adanya manajemen keluar uang masuk secara baik maka kamu dapat menyimpan tabungan dalam bentuk lain, seperti emas atau properti. Dengan demikian uang yang dihasilkan melalui jerih payah selama ini akan terbentuk menjadi aset penghasil uang. 3. Investasi Selanjutnya, perencanaan keuangan jangka panjang yang baik sudah seharusnya meliputi kehidupan pribadi, pilihan risiko, dan tujuan masa depan. Hal ini digunakan untuk memilih investasi yang tepat sesuai kebutuhan, tujuan dan kepribadianmu. Perencanaan keuangan jangka panjang membantumu merencanakan dan menciptakan aset keuangan untuk masa depan. 4. Meraih Tujuan Jangka Panjang Kebanyakan orang memiliki tujuan jangka panjang dalam kehidupan yang sama. Contohnya saja membeli rumah, membeli mobil, membiayai pendidikan anak dan melangsungkan pernikahan untuk buah hati ketika mereka sudah dewasa. Tak dapat dipungkiri, tujuan-tujuan tersebut memang sangat penting untuk dicapai. Perencanaan keuangan membantumu menyusun rencana yang akurat untuk mencapai tujuan kamu dalam jangka waktu tertentu dengan mempersiapkan segala resiko yang dapat diambil untuk memperoleh hasil yang paling mendekati dengan tujuan jangka panjang. 5. Menghindari Kecemasan Terakhir, melalui perencanaan keuangan jangka panjang yang amat rapi maka segala kebutuhan di masa depan maupun masa sekarang akan ditangani dengan baik. Berbagai kemungkinan menghadapi kecemasan ketika menghadapi situasi darurat dapat segera mendapatkan solusi karena rapinya manajemen. Cara Melakukan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Mengaplikasikan perencanaan keuangan dalam kehidupan sehari-hari, berarti kamu sudah bertanggung jawab terhadap uang dari hasil pendapatan. Beberapa hal yang tidak diinginkan bisa saja menimpamu apabila tidak bertanggung jawab dalam keuanganmu. Salah satunya adalah terjerat hutang-piutang. Untuk menghindari situasi tersebut, berikut ini merupakan cara melakukan perencanaan keuangan jangka panjang yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Hitung dan Catat Jumlah Semua Pemasukan Cara melakukan perencanaan keuangan jangka panjang adalah memulainya dengan mencatat seluruh nominal pendapatan yang diterima. Dengan mencatat pendapatan, kamu bisa menghitung pendapatan bersih yang diterima setiap bulannya. Tentu, pendapatan ini sudah dipotong bayaran tetap seperti pajak, asuransi, dan sebagainya. Penghitungan gaji bersih dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan pengalokasian yang berujung membuatmu gagal menabung. Pencatatan hitungan gaji bersih juga bermanfaat untuk mengetahui seberapa sehat kondisi keuanganmu. 2. Buat Anggaran Pengeluaran Rutin Setelah semua hasil pemasukan tercatat dengan jelas, kamu harus membuat pos pengeluaran bulanan dalam perencanaan keuangan. Catatlah apa saja yang harus menjadi pengeluaran tetap setiap bulannya. Jangan lewatkan pengeluaran yang penting seperti cicilan, anggaran untuk pulsa telepon hingga kebutuhan bensin kendaraanmu. Dengan membuat pos pengeluaran bulanan, kamu jadi bisa tahu berapa banyak uang yang dibutuhkan setiap bulannya. Selain itu juga kamu jadi bisa menyisihkan pengeluaran apa saja yang tidak diperlukan dan mengalokasikannya pada pengeluaran lain ataupun untuk kamu tabung. Siapkanlah bujet untuk pengeluaran yang tak terduga agar kamu bisa mempersiapkan apabila terjadi sesuatu dalam satu bulan perjalanan. 3. Tentukan Prioritas Keuangan Setelah menikah, kamu harus menyadari bahwa pendapatan akan menjadi satu. Di sisi lain, pengeluaran juga semakin bertambah karena kebutuhan yang ikut meningkat. Penting untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan tentang tujuan keuangan yang ingin dicapai bersama. Misalnya, menyisihkan gaji untuk prioritas KPR rumah, cicilan kendaraan, biaya persalinan anak, pendidikan anak, tabungan darurat, asuransi jiwa, investasi, dan lain sebagainya. Memastikan kamu dan pasangan memiliki prioritas yang sama atau dapat menemukan jalan tengah, dapat membantu menghindari perselisihan dan problem keuangan di kemudian hari. 4. Catat Semua Pengeluaran dengan Rinci Membuat catatan pemasukan dan pengeluaran keuangan bisa dibilang merupakan satu hal yang sebenarnya sangat penting, tapi sayangnya sering dilupakan oleh kebanyakan orang. Pasalnya dengan membuat catatan keuangan, maka hal ini bisa menjadi bahan evaluasi pribadi untuk membuat perencanaan keuangan di bulan selanjutnya. Membuat catatan keuangan semacam ini tidak perlu yang rumit, karena yang terpenting yaitu kamu bisa memahaminya. Bahkan, kalau kamu tidak paham cara membuat catatan keuangan secara manual, saat ini ada banyak sekali aplikasi pengatur keuangan yang bisa kamu manfaatkan untuk melakukan pencatatan dan pengelolaan keuangan. Catat setiap pengeluaran, termasuk pengeluaran yang paling kecil sekalipun. Dengan catatan tersebut, kamu bisa mengetahui kemana perginya semua uangmu. Dengan adanya catatan pengeluaran juga, maka kamu bisa memiliki panduan untuk mengelola uang. Kamu jadi paham apa saja kebutuhanmu dan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Kamu juga bisa melihat apa saja pengeluaran yang tidak diperlukan dan bisa dikurangi di bulan berikutnya. 5. Siapkan untuk Dana Darurat Dana darurat merupakan anggaran yang sengaja dipersiapkan untuk keperluan mendadak di masa mendatang. Idealnya, dana ini dipersiapkan sampai 3-6 bulan ke depan dengan alokasi persentase sebesar 5%-10% dari total pendapatan per bulan. Perlu diketahui, dana darurat bisa bersifat simpanan, bisa juga tidak. Apabila kondisi keuangan sedang baik, kamu dapat membedakan kedua jenis dana tersebut, namun jika tidak maka aturlah sesuai dengan anggaran yang sebelumnya sudah ditetapkan. 6. Pastikan untuk Menjaga Rasio Hutang Membeli sesuatu yang disukai memang menyenangkan apalagi jika itu bisa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan membuat suasana menjadi lebih produktif. Dilansir dari QM Financial, sebaiknya juga agar kamu tidak membeli berbagai keperluan konsumtif dengan berhutang. Keperluan konsumtif tersebut bukanlah sebuah investasi jangka panjang karena sifat dari harganya akan turun terus dan tidaklah menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang. Apabila kamu sangat menginginkan sesuatu maka gunakanlah uang yang telah disisihkan khusus untuk keperluan tersebut agar benar-benar tidak membebani keuangan tetapmu. Selain itu, selesaikanlah hutang-hutang milikmu terlebih dahulu secara tepat waktu sebelum kamu berencana untuk membeli sesuatu. Hutang apabila tidak diselesaikan akan menjadi masalah dan tentunya bisa membuat beban pikiranmu menjadi bertambah. Hindarilah untuk membeli berbagai barang yang bersifat konsumtif karena sifatnya yang hanya sementara saja. Perlu diingat, hutang dengan bunga tinggi masuk ke tingkat pengembalian yang didapatkan dari investasimu dan dapat menelan seluruh pendapatan yang didapatkan di rekening tabungan. Menghapus hutangmu juga akan menghapus nilai kredit milikmu untuk masa depan. 7. Pisahkan Dana Tabungan dan Investasi Apabila sudah jelas berapa banyak yang dibutuhkan setiap bulannya maka kamu bisa mulai untuk menyisihkan penghasilan untuk investasi dan menabung. Perlu kamu lakukan adalah mengutamakan menabung sebelum melakukan investasi. Tabungan bersifat lebih likuid dibandingkan dengan investasi jadi kamu harus membaginya sesuai dengan kebutuhanmu. Apabila kamu tidak berencana untuk membeli apapun yang bersifat konsumtif maka sebaiknya dialihkan penghasilanmu untuk investasi saja. Carilah investasi yang bisa menghasilkan return dalam waktu yang tidak terlalu lama agar kamu bisa lebih fleksibel dalam mengatur pemasukan. Kamu juga harus mengingat prinsip high risk high return dalam dunia investasi agar tidak terjadi kesalahan dalam membuat keputusan berinvestasi. 8. Sisihkan Dana Asuransi Dalam menjalani kehidupan, tentu ada hal-hal tak terduga dapat hadir di masa depan. Sebagai langkah preventif, kamu dapat mendaftarkan diri dan keluarga melalui asuransi. Mendaftar asuransi akan menjamin perlindunganmu dan keluarga sehingga tidak perlu khawatir saat menghadapi kejadian di luar dugaan. Kamu juga tidak perlu bingung dalam mencari dana pinjaman apabila membutuhkan sewaktu-waktu. Sebaiknya membeli asuransi jiwa sedini mungkin karena kita tidak mengetahui hal tak terduga kapan akan datang di kehidupan. Asuransi jiwa membuat rencana keuangan yang telah disusun dengan cerdas tidak akan habis dalam sekejap. 9. Lakukan Audit Pengeluaran Keluarga Secara Berkala Tips berikutnya agar perencanaan keuangan terkelola dengan baik melalui monitoring. Pemantauan terhadap proses perencanaan keuangan penting guna melakukan evaluasi. Dengan mengetahui apa yang menjadi kekurangan setelah melakukan beberapa langkah dalam mengelola keuangan, kamu akan memperbaikinya menjadi lebih baik. Lakukan pengecekan keuangan setiap 3 bulan, 6 bulan. 9 bulan atau 1 tahun sekali. Meninjau rencana keuangan secara rutin akan membuat kondisi finansial dan kehidupan jadi lebih baik di jangka panjang. Langkah terakhir dari perencanaan keuangan dengan melakukan perbaikan atau introspeksi atas kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan. Pada proses pemantauan rencana keuangan, kamu akan memperoleh berbagai hasil dari rancangan keuangan yang sudah dilakukan. Dengan begitu, kamu dapat memperbaikinya lebih baik lagi untuk waktu yang akan datang. Setelah mengetahui berbagai tips dan cara mengelola keuangan di atas, kamu juga dapat menentukan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Strategi yang telah direncanakan tidak akan ada gunanya tanpa realisasi. Sehingga jangan lupa untuk menerapkan strategi dan tips yang telah dibuat. Tentunya kamu akan menghadapi beberapa kesulitan sebab belum terbiasa dengan perencanaan dan strategi yang telah dirancang. Tetapi setelah beberapa waktumu akan menjadi terbiasa dan menjadi rutinitas baru yang menguntungkan. Tentunya, dalam proses membuat perencanaan jangka panjang, melindungi keluarga menjadi salah satu peran penting yang akan dirasakan ketika perencanaan keuangan jangka panjang dibuat sedemikian matang. Adanya rencana keuangan secara terperinci dapat melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai keadaan tidak terduga. Mengurangi kemungkinan berhutang adalah peran penting lainnya yang akan terasa betul ketika Manajemen Keuangan diatur sangat baik. Apabila suatu penghasilan disesuaikan dengan pengeluaran maka tidak akan ada istilah lebih besar pasak daripada tiang. Mewariskan kesejahteraan dari pengaturan keluar masuk uang yang dapat dirasakan oleh generasi ke generasi berikutnya. Penting untuk menanamkan prinsip bahwa dalam mengelola uang kita tidak hanya hidup untuk hari ini atau demi diri sendiri, namun ada keluarga harus turut dijaga. Sehingga, penting halnya jika kamu telah memiliki asuransi sebagai salah satu rencana keuangan jangka panjang. Untuk informasi lebih lanjut terkait asuransi, kamu bisa langsung mendapatkan informasinya di Qoala Apps. Baca ulasan perencanaan keuangan yang lainnya di Qoala Blog, seperti cara mengatur keuangan keluarga.
Pengertianjangka panjang adalah periode waktu yang dimana tidak ada lag faktor produksi yang bersifat tetap. Ada dua konsekuensi kondisi yang terjadi dalam jangka panjang. Pertama, perusahaan bisa meningkatkan ataupun mengurangi skala operasi produksi. Kedua, bebas keluar masuk dalam industry. Menurut konsep time value of money, nilai uang kita di masa kini akan terasa lebih berharga dibandingkan nilai uang kita di masa depan. Beberapa tahun lalu kita bisa membeli gorengan hanya dengan uang 500 rupiah. Tapi sekarang satu potong bakwan bisa seharga 1000 rupiah. Dari perumpamaan di atas tentu jelas bahwasanya waktu adalah salah satu komponen penting dalam ekonomi khususnya investasi. Oleh karena itu, penting bagi seorang investor untuk menentukan jangka waktu dalam berinvestasi saham sebelum mulai membeli sebuah aset investasi. Berikut ini 3 jangka waktu investasi saham yang bisa Anda pilih 1. Jangka pendek Jangka waktu investasi saham yang pertama adalah jangka pendek atau kurang dari satu tahun. Dalam hal ini, Anda bisa memilih antara dua “profesi” yaitu menjadi trader atau menjadi investor jangka pendek saja. Trader adalah partisipan pasar modal yang membeli dan menjual sahamnya dalam jangka waktu yang sangat pendek bisa harian, satu hari saja atau bahkan hanya dalam beberapa menit dan jam. Umumnya profesi ini ditekuni oleh investor-investor yang sudah berpengalaman karena membutuhkan analisis teknis yang sangat kuat. Adapun profesi yang kedua adalah investor jangka pendek atau investor yang memegang saham hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Biasanya hal ini didorong karena investor tersebut perlu memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek saja. Misalnya, membeli saham untuk persiapan masuk sekolah anak pada bulan Juli depan dan lain sebagainya. Jika orientasi Anda adalah keuntungan, maka Anda disarankan untuk membeli saham dengan tingkat volatilitas yang cukup tajam sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan maksimal tentu saja jika strateginya tepat. Hanya saja, risiko berdagang saham dengan volatilitas tajam juga sangat tinggi. Namun sebaliknya, kalau orientasi Anda adalah memenuhi kebutuhan jangka pendek, maka disarankan untuk membeli saham dengan tingkat volatilitas yang cukup rendah misalnya, saham perusahaan-perusahaan blue chip. Dengan demikian, kalau sewaktu waktu Anda butuh uang, Anda tidak perlu menelan kerugian. 2. Jangka menengah Jangka waktu investasi saham yang kedua adalah jangka menengah atau kisaran waktu 1-5 tahun. Umumnya investor yang berinvestasi saham pada jangka waktu ini adalah investor yang sedang mempersiapkan kebutuhan mereka dalam jangka waktu tersebut. Contoh, untuk jalan-jalan ke Raja Ampat dua atau tiga tahun lagi, atau mempersiapkan studi dan pernikahan dan lain sebagainya. Saham yang cocok untuk investasi jangka menengah adalah saham dengan tingkat volatilitas menengah juga alias naik turunnya harga saham tersebut tidak terlalu tajam tapi juga tidak terlalu landai. 3. Jangka panjang Tujuan investasi saham jangka panjang adalah salah satu tujuan investasi yang paling cocok untuk investasi saham. Hal ini karena dalam jangka panjang, semakin besar kemungkinan imbal hasil investasi akan terkumpul sehingga bisa menyamai tingkat risiko investasi di saham tersebut. Investasi jangka panjang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang atau lebih dari 5 tahun seperti, membeli rumah, membayar sekolah anak padahal belum punya anak atau menyiapkan dana pensiun. Dengan strategi ini, Anda sebaiknya mengoleksi saham yang cocok untuk dipegang jangka panjang yaitu dengan menghindari saham berkualitas rendah. Pilih emiten dengan prospek cerah dalam 20 tahun ke depan. Semakin dini Anda menyiapkan investasi untuk jangka panjang ini, maka semakin tinggi pula kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dan kemungkinan untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik. Mengapa Memahami Jangka Waktu Dalam Investasi Saham itu Penting Tujuan dan waktu investasi perlu dipertimbangkan oleh seorang investor karena kedua faktor ini menentukan instrumen investasi apa yang paling cocok untuk investor tersebut dan bagaimana tingkat risikonya. Tidak jarang ahli yang menganggap bahwa saham adalah instrumen investasi yang cocok untuk investasi jangka panjang saja, sementara reksa dana untuk jangka pendek dan obligasi untuk jangka menengah. Anggapan ini tidak salah mengingat tingkat risiko investasi saham memang lebih tinggi dari kedua instrumen tersebut. Namun Anda perlu ingat bahwasannya instrumen ini sendiri terdiri dari ratusan saham yang memiliki profil risiko berbeda. Misalnya saham dengan label blue chip cenderung lebih aman untuk investasi jangka pendek bukan trading karena fluktuasi harganya yang seringkali tidak terlalu tajam, perusahaan yang sudah memiliki nama dan terbukti hasil kinerjanya dan lain sebagainya. Sebaliknya, untuk investasi jangka panjang Anda disarankan untuk membeli saham dengan tingkat volatilitas yang cukup tinggi. Namun demikian, bukan berarti Anda bisa membeli saham “gorengan”. Pilihlah saham dengan volatilitas tinggi yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi pula serta memiliki prospek bisnis dan fundamental yang menjanjikan. Jangan asal pilih saham karena tingkat volatilitasnya yang tinggi saja karena bisa jadi saham tersebut memang sengaja digoreng oleh pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Berapa Jangka Waktu Investasi Saham Yang Ideal? Tidak ada patokan yang pasti mengenai berapa jangka waktu investasi saham yang ideal. Semua tergantung dengan tujuan investasi Anda. Tentu menyiapkan investasi untuk dana pensiun memerlukan jangka waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan menyiapkan investasi untuk pernikahan. Tapi yang jelas, semakin dini Anda melakukan investasi, maka semakin besar pula kemungkinan Anda untuk mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Apalagi saat ini investasi sudah bisa dilakukan hanya dengan uang Rp. saja dan bisa memakai NPWP serta KTP orang tua yang artinya sekarang anak SMA pun sudah bisa mulai berinvestasi. Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Investasi Saham? Meskipun sebaiknya investasi dimulai sejak dini, namun ada beberapa waktu terbaik untuk membeli saham. Waktu tersebut adalah 1. Membeli saham setelah laporan keuangan dirilis Laporan keuangan perusahaan umumnya dirilis pada bulan April, Juli, September, dan Januari sehingga satu bulan setelah bulan-bulan tersebut adalah waktu yang tepat untuk membeli saham sebab laporan keuangan inilah yang bisa jadi pertimbangan utama untuk membeli saham perusahaan tersebut. Selain itu, biasanya pada bulan November sampai awal tahun baru juga ada dua fenomena penting yaitu window dressing dan January effect. Window dressing adalah fenomena dimana perusahaan sengaja mempercantik laporan keuangannya untuk menarik investor baru sementara January effect adalah fenomena banyaknya orang berbelanja investasi setelah mendapatkan bonus tahunan. 2. Ketika kondisi keuangan perusahaan incaran sedang baik Investor yang baik adalah investor yang membeli suatu saham bukan karena ikut-ikutan tapi karena memang telah menganalisis keuangan perusahaan terkait dan merasa kalau kondisi keuangan perusahaan tersebut cukup baik dan konsisten. 3. Ketika perusahaan incaran memiliki prospek bisnis cerah Selain faktor keuangan, faktor lain yang harus dipertimbangkan oleh seorang investor adalah faktor prospek bisnis. Investor yang baik tentu akan berinvestasi di perusahaan dengan prospek bisnis cerah. Karena itu artinya perusahaan tersebut berpotensi tetap menghasilkan laba dalam beberapa tahun ke depan. Nah, itu tadi jangka waktu investasi saham dan kapan waktu yang tepat membeli saham untuk Anda. Silahkan dipilih mana yang paling cocok! Adadua pendapat tentang pinjaman jangka panjang. Pendapat pertama mengatakan bahwa pinjaman disebut pinjaman jangka panjang jika masa waktunya lebih dari satu tahun. Pendapat kedua mengatakan masa peminjaman jangka panjang adalah lebih dari 5 tahun. Apa Syarat Mengajukan Pinjaman Jangka Panjang?